Skip to main content

Posts

Hubungan Pola Makan Dan Tingkat Stress Terhadap Kejadian Penyakit Gastritis

Artikel Penelitian “Hubungan Pola Makan Dan Tingkat Stress Terhadap Kejadian Penyakit Gastritis Pada Mahasiswa Di Fakultas Tekhnik Jurusan Tekhnik Mesin UHO Tahun 2017” Fitriana Dwiyanti 1 Idhul Saputra 2 Yuniar Ayu 3 Sakina 4 Harianti 5 12345 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo Abstrak Gastritis merupakan salah satu masalah yang banyak terjadi pada kalangan mahasiswa. Stres dan pola makan yang tidak teratur diketahui dapat memicu terjadinya gastritis.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola makan dan tingkat stress terhadap kejadian penyakit gastritis (tukak lambung) pada mahasiswa Fakultas Tekhnik, Jurusan Tekhnik Mesin, Universitas Halu Oleo Tahun 2017. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan desain Cross Sectional . Sampel penelitian sebanyak 91 orang. Teknik pengambilan sampel yaitu Accidental Sampling. Pengolahan data dilakukan menggunakan aplikasi SPSS dengan metode analisis yaitu u
Recent posts

MAKALAH PENYAKIT JANTUNG KORONER

PAPER EPIDEMIOLOGI GIZI “PENYAKIT JANTUNG KORONER” DISUSUN OLEH: KELOMPOK 6 NAMA ANGGOTA KELOMPOK: FITRIANA DWIYANTI (J1A115158) HASRULLAH (J1A115163) IDUL SAPUTRA (J1A115166) LIA HARTATI (J1A115175) GIDEON PASAMBO (J1A115161) PUPUT HARDIYANTI (J1A115234) YUSRIANI (J1A151153) PEMINATAN: EPIDEMIOLOGI FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2017 BAB I PENDAHULUAN A.     Pendahuluan             Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan salah satu penyakit kardiovaskuler yang paling umum terjadi (43% dari total penyakit kardiovaskuler) dan menyebabkan kematian tertinggi secara global. Angka kematian akibat PJK di dunia sebanyak 7,4 juta dan terus mengalami peningkatan (WHO, 2012). Hingga pada tahun 2030, diperkirakan angka kematian akibat PJK mencapai 23,3 juta secara global (Mathers & Loncar, 2006). Menurut WHO (2012), kejadian PJK meningkat di negara berkembang dengan pendapatan

Hubungan Antara Beban Kerja, Jam Kerja dan Jam Lembur Kerja (Overtime) Terhadap Tingkat Stres Pada Pekerja di Pabrik Pembekuan Ikan di PT. Abadi Makmur Ocean, Pelabuhan Perikanan Samudera, Kendari Pada Tahun 2018

Artikel Penelitian Hubungan Antara Beban Kerja, Jam Kerja dan Jam Lembur Kerja (Overtime) Terhadap Tingkat Stres Pada Pekerja di Pabrik Pembekuan Ikan di PT. Abadi Makmur Ocean, Pelabuhan Perikanan Samudera, Kendari Pada Tahun 2018  Fitriana dwiyanti Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo Kendari 2018 ABSTRAK  Stres kerja adalah suatu proses yang menyebabkan orang merasa sakit, tidak nyaman atau tegang karena pekerjaan, tempat kerja atau situasi kerja yang tertentu. Stress kerja dapat menjadi pemicu terjadinya kecelakaan kerja sebagai akibat penurunan kesiagaan seseorang terhadap bahaya karena stress kerja yang dialaminya, selain itu stress kerja juga dapat menyebabkan penurunan derajat kesehatan seorang pekerja dan dapat menyebabkan penurunan produktivitas perusahaan. Stres kerja diketahui dapat disebabkan oleh berbagai hal, tiga diantaranya yaitu beban kerja, jam kerja dan jam lembur kerja (overtime) yang dalam hal ini menjadi fokus utama dala

RANCANGAN PENELITIAN EPIDEMIOLOGI

TUGAS INDIVIDU  “EPIDEMIOLOGI K3” OLEH:   FITRIANA DWIYANTI (J1A1 15 158)   PEMINATAN: EPIDEMIOLOGI   FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT   UNIVERSITAS HALU OLEO   KENDARI   2017    1. Gambar rancangan penelitian  Jawab: a. Cross Sectional b. Case Control c. Cohort d. RCT e. Field Trial f. Community Trial 2. Sebutkan dan jelaskan contoh kasus untuk rancangan penelitian Jawab:  A. CROSS SECTIONAL Mengetahui hubungan antara anemia besi pada ibu hamil dengan Berat Badan Bayi Lahir (BBL), dengan menggunakan rancangan atau pendekatan cross sectional.   Tahap pertama : Mengidentifikasi variabel-variabel yang akan diteliti dan kedudukanya masing-masing.  - Variabel dependen (efek ) : BBL  - Variabel independen (risiko ) : anemia besi.  - Variabel independent (risiko) yang dikendalikan : paritas, umur ibu, perawatan kehamilan, dan sebagainya.   Tahap kedua : Menetapkan subjek penelitian atau populasi dan sampelnya.  Subjek penelitian : ib